Senin, 20 Oktober 2014

Tips Memilih Kamera Berdasarkan Objek Foto




Semua kamera pada dasarnya dapat digunakan untuk memfoto apa saja, tetapi untuk memperoleh hasil maksimal, apalagi dengan dana terbatas kita harus menyesuaikan dengan kebutuhan. Objek foto ini nantinya akan menentukan aliran fotografi kamu sendiri, misalnya:

Segala macam, mungkin ini adalah jawaban klasik dari pemula atau orang-orang yang belum memiliki kekhusuan dalam fotografi. Biasanya kalangan fotografer profesional hanya fokus pada satu atau sedikir saja aliran dari fotografi. Jika kita belum terlalu paham apa yang mau kita foto, maka membeli kamera digital dengan lensa kit adalah pilihan yang paling aman. Malah jangan-jangan kamu belum membutuhkan DSLR! Atau DSLR digunakan sebagai bagian dari gaya hidup? Itu sih pilihan masing-masing ya.

Buat jalan-jalan, event dan kegiatan sehari-hari, masih memungkinkan untuk lebih baik menggunakan kamera pocket/saku saja, kecil, simpel dan tidak bikin pusing saat nanti minta bantuan teman untuk bantu jepret. Karena jangan dikira bahwa dengan menggunakan DSLR, otomatis foto kita akan langsung jadi wah, belum tentu! DSLR dengan penggunaan yang tepat cocok digunakan di sini untuk mendapatkan foto yang lebih jernih atau untuk keperluan cetak ukuran lebih besar. Pilih saja kamera kecil dan gampang dibawa seperti Nikon D3100 dan D5100 atau Canon 1100D dan 550D.

Model dan portrait, dalam tahap ini barulah kita benar-benar membutuhkan DSLR, kalau kita cenderung menggunakan kamera untuk model dan portrait ini, maka budget sebaiknya disisihkan lebih besar ke lensa, karena untuk mendapatkan foto yang maksimal nantinya memerlukan lensa fix bukaan besar atau lensa medium hingga tele untuk menghasilkan bokeh yang baik.

Walau pun kita bisa menggunakan lensa kita untuk keperluan ini, hasilnya tidak akan maksimal, jadi ada baiknya tentukan pilihan lensa dulu baru kemudian sisa dana digunakan untuk kamera. Nanti juga diperlukan asesoris tambahan lain seperti flash atauspeed light untuk menghasilkan foto yang lebih dramatis. Gunakan minimal kamera Nikon D90 atau D7000 untuk hasil maksimal atau Canon 60D dan 550D atau seri lain kalau perlu dengan lensa yang lebih baik.

Landscape atau lansekap dan pemandangan, ini merupakan salah satu aliran yang sangat populer di kalangan fotografer dewasa dan profesional. DSLR mutlak diperlukan apalagi digunakan untuk tujuan cetak ukuran besar. Sebaiknya dipilih kamera full frame karena kita bisa mendapatkan hasil yang lebih wide/lebar dan detail.

Kita bisa memaksimalkan budget ke bodi kamera untuk hal ini, karena lensa cukup dibutuhkan fix 35mm atau lebih lebar, bahkan bisa digunakan lensa wide manual. Pilihan jatuh minimal ke Nikon D5100, D90, D7000 atau D700 dan Canon 5D Mark II dan Canon 60D.

Untuk Sport atau olah raga, apalagi kalau indoor dengan pencahaayan kurang, maka harus dipilih kamera semi pro atau lebih baik, misalnya Nikon D300s atau Canon 7D. Karena membutuhkan kecepatan fokus yang mumpuni dan kemampuan high iso dan fps (frame per second) yang tinggi untuk mendapatkan foto yang tajam. Hal ini tentu harus ditunjang oleh pilian lensa yang tepat.

Still dan objek atau macro, diperlukan DSLR yang kompatibel penuh dengan lensa khusus macro dan medium hingga tele untuk hasil yang maksimal. Pilihan kamera tidak terlalu penting selama dapat digunakan dengan lensa tersebut. Khusus untuk still fotografi, sebaiknya gunakan setidaknya Nikon D90 dan D7000 atau Nikon 60D untuk mengontrol multi flash atau strobist nantinya dengan lebih nyaman.

Cara Menggunakan Teknik Panning dalam Fotografi

Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan benda yang bergerak. Ide dibalik teknik panning ini adalah untuk mengatasi masalah dalam menangkap objek yang bergerak cepat. Ciri-ciri foto dengan menggunakan teknik panning adalah fokus dengan tajam terhadap objek yang bergerak sedangkan background nya blur atau kabur.
F1 GP by Prescott





Bagaimana cara teknik foto panning

Pilih Shutter Speed yang lebih rendah dari yang Anda sering gunakan. Mulai dengan 1/30sec kemudian coba-coba dengan Shutter Speed yang lebih rendah. Shutter Speed yang digunakan tergantung pada jumlah cahaya dan kecepatan objek, gunakan 1/60sec hingga 1/8sec.

Posisikan diri Anda di tempat dimana pandangan Anda terhadap objek tidak akan terhalang oleh siapapun, atau apapun. Juga mempertimbangkan latar belakang objek Anda, meskipun akan blur namun jangan sampai mengganggu terhadap objek Anda. Background yang berwarna atau cenderung menghasilkan blur yang bagus.

Jika Anda menggunakan lensa yang panjang, gunakan tripod atau monopod dengan head yang bisa berputar agar pergerakan kamera mulus dalam mengikuti objek.

Jika Anda menggunakan kamera dengan auto focus motor Servo Anda dapat membiarkan kamera melakukan focus mengikuti pergerakan objek dengan menekan setengah tombol Shutter.

Jika kamera Anda tidak memiliki auto focus yang cukup cepat Anda harus melakukan pra-fokus pada kamera Anda di tempat dimana Anda akan menekan tombol Shutter.

Ikuti pergerakan objek sambil menekan setengah tombol Shutter untuk mengambil focus pada objek, jika pergerakan tangan Anda sudah relative sama dengan objek maka tekan penuh tombol Shutter (lakukan selembut mungkin untuk mengurangi guncangan kamera).



Setelah Anda menekan tombol Shutter terus ikuti arah pergerakan objek sampai proses pengambilan gambar selesai.
Terakhir jangan lupa practice, practice and practice. Lakukan banyak latihan dalam mempraktekkan teknik Panning.

Fitur tambahan dalam kamera dslr

Kamera Digital berFitur tambahan berupa fungsi pada tingkat software lebih sering kita jumpai, misalnya penambahan frame foto, efek foto seperti sephia, black and white dll. Meskipun efek-efek ini sifatnya hanya sebagai tambahan, namun kadang sangat membantu mengurangi proses gambar pada saat di cetak.

Beberapa fitur tambahan yang sangat berguna adalah backlight, yaitu memotret objek yang membelakangi sinar, white balance, pengenalan wajah untuk pemotretan model serta anti goyangan yang pada setiap kamera memiliki istilah yang berbeda-beda seperti anti shake, Mega OIS, VR (Vibration Reduction), Super steady shot, dan sebagainya. 
Beberapa kamera kelas konsumer bahkan sudah dilengkapi dengan program yang secara otomatis mengatur pemotretan untuk event khusus seperti kembang api, pemotretan malam, outdoor, indoor, dan sport.

Selain mengerti komposisi dan teknik fotografi, menguasai perangkat merupakan bagian terpenting dari seni memotret. Bagi seorang fotografer, setia pada satu mereka tertentu sedikit banyak disebabkan karena penguasaan terhadap kamera yang bersangkutan, selain karakter dari kamera yang juga ikut menentukan.
Jadi, bila ingin mencari kamera yang terbaik, maka sebenarnya anda mencari kamera yang cocok dengan karakter dan kebiasaan anda. Jadi percayalah pada diri sendiri, karena hasil akhirnya toh anda juga yang menentukan.

cara kerja Kamera Digital




1. Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar. Penangkap gambar atau biasa disebut sensor CCD -yang juga berfungsi sebagai view finder- mengirimkan gambar ke LCD. Sementara pada kamera DSLR, gambar juga dilewatkan ke cermin pantulan yang merefleksikan gambar ke jendela intip (eye finder).


2. Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan ditangkap oleh CCD atau sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length. Jarak ini pula yang akan menjadi faktor pengali pada lensa.


3. Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel. Jadi istilah pixel atau megapixel pada kamera digital sebenarnya mengacu pada jumlah titik pada sensor ini. Semakin kecil sensor dan semakin banyak titik sensornya, maka akan semakin halus dan semakin tinggi resolusi gambar yang dihasilkan.


4. Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD diteruskan ke bagian pemroses gambar yang tugasnya memproses semua data dari sensor CCD menjadi data digital berupa file format gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan sebagainya). Di bagian ini selain chipset yang berperan, software (firmware) dari kamera yang bersangkutan juga menentukan hasil akhir gambar. Kedua bagian inilah yang akan menentukan karakter dari kamera digital tersebut. Itulah sebabnya, setiap mereka kamera memiliki software dan chipset sendiri-sendiri pada kamera mereka.


5. Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yang dipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau memory card. Biasanya, memory card berupa SD, CF dan sebagainya.


6. Tahapan selanjutnya adlah proses yang dilakukan di luar kamera. Namun pada kamera digital modern, masih menyediakan opsi pencetakan langsung yang disebut PictBridge, ExifPrint dan sebagainya.

Tips Teknik dan cara foto siluet pada saat sunset



Perhatikan postur shape dan bentuk dari objek yang difoto

Postur dari objek yang difoto sangatlah penting dalam sebuah foto siluet. Karena yang akan kita tonjolkan dari foto siluet adalah bentuk dan lekukan tubuh dari sang model. Cobalah untuk memberikan arahan agar pose nya bisa menggambarkan garis tubuh dengan jelas. Bentuk dari siluet tersebut juga harus bisa menggambarkan apa yang sedang dilakukan oleh sang model. Seperti contoh di atas, sangatlah jelas bahwa objek sedang melakukan tendangan di udara ke sebuah bola.


Jangan ada siluet yang bertabrakan

Dalam mendapatkan siluet yang sempurna, anda harus memperhatikan siluet2 lain yang dihasilkan oleh background/latar dan foreground  yang ada di sekeliling sang objek. Anda harus berusaha agar semuanya itu tidak saling berbentur. Jika beberapa objek saling bertabrakan atau overlap, maka siluet nya akan gagal, karena bentuk nya yang kurang maksimal. Contoh di bawah menunjukkan siluet 2 orang yang bertabrakan dengan garis horizon yang juga dalam bayangan. Akhirnya garis tubuh mereka kurang jelas.



Perhatikan Exposure

Untuk mendapatkan siluet yang sempurna, tentunya kita harus mencapai exposure yang sempurna. Mode yang paling bagus untuk kita gunakan pada situasi ‘backlight’ seperti ini adalah di posisi M atau manual. Pada posisi Auto, biasanya kamera akan rentan salah dalam memutuskan exposure yang tepat dikarenakan oleh cahaya yang amat terang dari matahari dan juga bayangan gelap dari objek.



Ber-eksperimen-lah dengan lensa yang berbeda

Dengan menggunakan lensa2 yang berbeda, kita akan bisa menciptakan karya foto yang berbeda dan unik satu sama lainnya. Foto berikut telah dibidik dengan menggunakan lensa 70-200mm di 200mm. Dengan menggunakan lensa tele, dan mengambil gambar dari jarak yang cukup jauh, sekitar 30 meter dari objek, perspektif akan berbeda dengan mata manusia biasa, jadi matahari di belakang objek akan terlihat lebih besar. Jika ingin mendapatkan efek matahari yang lebih besar lagi, maka gunakanlah lensa super tele + teleconverter yang sering para fotografer wildlife atau fotografer bola gunakan.

Bermain Teknik Foto dengan API


Teknik foto Steel Wool 

alat yg dibutuhkan diantaranya : 
1. Pengocok telur. Alat satu ini di dapur banyak.
2. Steel wool, ini sumber percikan api yang akan difoto. Alat ini bisa dibeli di toko-toko material karena fungsi aslinya adalah untuk menghaluskan keramik.
3. Batre kotak. Fungsinya untuk membakar steel wool. Steel wool terbuat dari serbuk besi, membakarnya adalah dengan mengkonsletkan batre dengan cara ditempelkan ke steel wool. Otomatis steel wool akan menyala.
4. Tali pengikat. Fungsinya untuk mengikat pengocok telur. Dalam percobaan kali ini dipilih tali tambang karena kuat.
5. Kembang api secukupnya. Kembang api digunakan sebagai media alternatif selain steel wool.
Sebelum dieksekusi, perlu diperhatikan keamanan lingkungan sekitar jangan sampai ada percikan api yang dapat membakar benda sekitar. Selain itu, penting juga berlatih memutar pengocok telur yang sudah diikat oleh tambang atau pengikat lain. Tak kalah penting adalah konsep: mau seperti apa bentuk api yang akan didapat.
Berikut ini adalah cara mengeksekusi dari peralatan di atas



a. Ikatkan pengocok telur dengan tali tambang.
b. Masukkan steel wool ke dalam pengocok telur secukupnya.
c. Konsletkan batre ke steel wool untuk membakar.
d. Putar sesuai dengan konsep yang sudah didiskusikan.